Perbedaan DoS dan DDoS Attack, Pengertian dan Cara Kerjanya

Perbedaan DoS dan DDoS attack harus Anda ketahui, agar dapat mengamankan server dengan lebih optimal. Kedua tipe serangan tersebut merupakan bentuk ancaman yang cukup sering terjadi. Oleh sebab itu, Anda perlu memahami cara mencegah dan mengatasi potensi serangan tersebut dengan benar.

Pengertian DoS

DoS atau Denial of Service, adalah jenis serangan siber yang bertujuan untuk membuat komputer atau jaringan kelebihan beban. Akibatnya, sumber daya perangkat tidak bisa melayani seluruh permintaan yang masuk, sehingga menyebabkan down.

Serangan DoS dapat menyebabkan layanan terganggu, sistem menjadi lambat, atau bahkan berhenti berfungsi sama sekali.

Baca Juga: Mengenal Serangan DDoS dan Bagaimana Cara Mengatasinya!

Pengertian DDoS

DDoS atau Distributed Denial of Service, merupakan bentuk lanjutan dari serangan DoS. Pada serangan DDoS, para penyerang menggunakan jaringan botnet yang terdiri dari banyak perangkat, yang telah diretas atau terinfeksi malware.

Perbedaan serangan DoS dan DDoS attack terletak pada jumlah perangkat, serangan, dan distribusinya. Pada dasarnya, DDoS adalah model DoS yang terdistribusi dengan lebih baik.

Botnet kemudian mengirimkan serangan ke target secara bersamaan, sehingga menciptakan beban trafik yang sangat besar dan kompleks. Metode serangan DDoS juga dapat beragam, termasuk serangan layer 3 (serangan berbasis protokol) hingga layer 7 (serangan aplikasi).

Apa Perbedaan DoS dan DDoS Attack?

Ada beberapa aspek DoS dan DDoS yang dapat dengan mudah Anda bedakan, yaitu:

1. Cara Melancarkan Serangan

Perbedaan pertama yang signifikan adalah cara melancarkan serangan. Pada serangan DoS, penyerang menggunakan satu perangkat atau koneksi untuk mengirimkan serangan ke target. Sumber serangan hanya berasal dari satu sumber, sehingga serangan dapat lebih mudah teridentifikasi.

Di sisi lain, pada serangan DDoS, para penyerang menggunakan botnet yang terdiri dari banyak perangkat yang tersebar di berbagai lokasi. Melacak dan menghadapi serangan pun menjadi lebih sulit, karena sumber serangan sangat terdiversifikasi.

2. Tingkat Kerumitan

Perbedaan DoS dan DDoS attack yang kedua adalah tingkat kerumitan. Serangan DoS cenderung lebih sederhana dalam hal perencanaan dan pelaksanaan. Penyerang hanya perlu mengirimkan sejumlah besar permintaan dari satu sumber untuk mengganggu layanan target.

Sebaliknya, serangan DDoS jauh lebih rumit. Penyerang menggunakan jaringan botnet yang terdiri dari banyak perangkat yang terinfeksi malware atau dikendalikan secara ilegal.

Botnet ini berfungsi sebagai pasukan yang terdistribusi, dengan kemampuan untuk menghasilkan trafik besar dari berbagai lokasi. Dalam serangan DDoS, sumber serangan berasal dari banyak titik yang berbeda, sehingga membuatnya lebih sulit untuk dihentikan.

3. Dampak dan Mitigasi

Perbedaan DoS dan DDoS attack yang terakhir adalah dampak dan mitigasi dari kedua jenis serangan tersebut. Serangan DoS, meskipun dapat mengganggu layanan dan merugikan reputasi, umumnya lebih mudah diatasi. Solusi pertahanan dapat mengidentifikasi trafik yang mencurigakan, lalu memblokir sumber serangan.

Di sisi lain, serangan DDoS memiliki potensi dampak yang lebih besar. Dengan trafik yang terdistribusi dari banyak sumber, serangan ini dapat menyebabkan kelebihan beban, bahkan mengakibatkan kerusakan fisik pada perangkat keras.

Mitigasinya lebih kompleks dan memerlukan penerapan berbagai lapisan pertahanan, termasuk deteksi trafik abnormal, pelebaran bandwidth, hingga penyerapan trafik menggunakan layanan CDN (Content Delivery Network).

Baca Juga: Apa itu DDoS? Definisi, Jenis dan Cara Mencegahnya

Sudah Siap Menghadapi DoS dan DDoS?

Pada akhirnya, meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, namun metode pelaksanaan, tingkat kerumitan, dan dampaknya memiliki karakteristik yang berbeda.

DoS lebih sederhana namun dapat merugikan, sedangkan DDoS lebih kompleks dan dapat menyebabkan dampak yang lebih besar. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan DoS dan DDoS attack, Anda dapat menghadapi risiko ini dengan lebih efektif. Siapkah Anda menghadapi ancaman siber yang mengintai?


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add Comment *

Name *

Email *

Website


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.