5 Perbedaan DHCP dan Static pada IP, Pemula Wajib Tahu!

Perkembangan jaringan komputer dan internet terus mengikuti kebutuhan pemilik website, pengguna, dan teknologi. Jika Anda bertanggung jawab mengelola website, maka saat ini Anda harus bisa menentukan untuk menggunakan pengaturan IP static atau dynamic (DHCP). Tapi, tahukah Anda apa perbedaan DHCP dan static IP?

Memahami perbedaan antara keduanya dapat membantu Anda mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing, di mana juga akan membuat fleksibilitas dan keamanan administrasi jaringan lebih optimal. Baca artikel ini untuk tahu apa bedanya IP static dan IP DHCP!

Baca Juga: DHCP: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya Lengkap

5 Perbedaan DHCP dan Static pada IP

Berdasarkan salah satu jurnal penelitian, penggunaan server DHCP (Dynamic Host Control Protocol) dan static sama-sama untuk memperkuat keamanan jaringan. Akan tetapi, secara umum, keduanya tetap memiliki perbedaan dari segi kegunaan dan fungsinya pada jaringan internet. Berikut ini adalah penjelasan perbedaannya!

1. Jaringan Ideal

Dalam penerapannya, IP DHCP lebih praktis untuk jaringan di lingkup besar, karena segala perubahan di dalamnya bisa terkoneksi dinamis secara otomatis. Dengan begitu, kemungkinan jaringan error akan lebih kecil dan pengaturan jaringan bisa lebih mudah.

Selain itu, pengaturan dinamis dapat menghemat waktu Anda dalam mengonfigurasi perangkat karena tidak dilakukan secara manual. Beberapa ahli juga percaya bahwa apa bedanya IP static dan IP DHCP berkaitan dengan kemampuan DHCP dalam mengurangi risiko adanya bentrokan IP pada jaringan yang kompleks.

Namun, jika jaringan Anda kecil di mana perangkat yang terhubung hanya sedikit, maka Anda perlu menggunakan IP static sehingga alamat IP tidak berubah secara otomatis. Meski begitu, Anda juga masih tetap bisa menggunakan DHCP untuk segala ukuran jaringan.

2. Fleksibilitas

Selanjutnya, perbedaan DHCP dan static juga terletak dalam aspek fleksibilitasnya. Jaringan yang menggunakan alamat IP statis memiliki lebih banyak kontrol atas konfigurasi jaringannya. Anda bisa mengatur alamat IP yang sama pada masing-masing perangkat untuk mengelola jaringan.

Dalam kata lain, DHCP akan membantu Anda untuk tidak perlu menetapkan alamat IP secara manual. Berbeda dengan static, IP DHCP memiliki lebih sedikit kontrol atas pengaturan alamat IP sehingga bersifat kurang fleksibel.

Baca Juga: Perbedaan DHCP Server dan DHCP Client pada Jaringan

3. Pembaruan Alamat IP

Guna memahami apa pengaruh pengaturan IP static dan DHCP dengan lebih mendalam, Anda harus paham bahwa IP static membuat protokol jaringan akan selalu sama dan tidak berubah di kondisi apa pun. Anda juga tidak perlu khawatir akan kendala jaringan akibat pembaruan alamat IP untuk kebutuhan operasional.

Sedangkan IP DHCP akan meminta alamat IP yang bersifat kontrak. Sehingga, dalam periode tertentu, IP bisa berubah menjadi tidak valid. Anda harus segera melakukan pembaruan kontrak sebelum tenggang waktu agar bisa mendapatkan alamat IP yang serupa.

4. Pertimbangan Kecepatan dan Keamanan

Perbedaan DHCP dan static lainnya terletak pada kemampuan IP static yang bekerja lebih cepat dari IP DHCP, sehingga koneksi jaringan lebih lancar. Seringkali DHCP hanya bergantung pada server untuk menugaskan alamat IP, sehingga berpotensi menyebabkan jaringan menjadi lebih lambat.

Selain itu, dari sisi keamanan, IP DHCP lebih rentan atau lemah, terutama saat ada perangkat yang tidak dikenal berhasil terhubung ke alamat IP. Sedangkan IP static lebih aman karena proses pembuatan alamat IP dilakukan secara manual, sehingga tidak semua perangkat bisa terhubung.

5. Kemudahan Pengaturan dan Manajemen

Perbedaan DHCP dan static yang juga cukup penting adalah terkait pengaturan dan manajemen jaringan. Jika Anda ingin pengaturan jaringan yang lebih sederhana, maka sebaiknya atur IP DHCP. Sebab, IP static membutuhkan tahapan pengaturan yang lebih rumit sehingga menghabiskan waktu lebih lama.

Hal tersebut menjawab pertanyaan apa pengaruh pengaturan IP static dan DHCP. Maksudnya, apabila jaringan Anda berskala besar, maka pengaturan IP yang lebih sederhana akan mempersingkat waktu, sehingga tidak ada perangkat yang mengalami hambatan.

Baca Juga: Apa Kelebihan dan Kekurangan DHCP Server? Ini Dia Faktanya!

Sudah Lebih Tahu Apa Saja Perbedaan DHCP dan Static?

Kesimpulannya, IP DHCP adalah protokol internet yang berasal dari perangkat jaringan lain dan bersifat dinamis atau bisa berubah-ubah. Sedangkan IP static merupakan alamat IP yang bersifat statis atau tidak berubah secara otomatis. Anda harus memahami perbedaan DHCP dan static agar bisa menyesuaikan kebutuhan jaringan.

Namun, jika Anda tidak ingin repot memikirkannya, gunakan layanan server RackH yang merupakan penyedia server management terbaik dengan tim support khusus. Dengan begitu, jaringan Anda lebih aman, berkualitas, dan tidak perlu khawatir mengalami kendala yang akan menghambat proses bisnis.