Saat ini, manusia tidak bisa lepas dari penggunaan internet. Adanya kemajuan teknologi membuat kita bisa saling terkoneksi satu sama lain dengan mudah melalui peran IoT. Selain pemanfaatannya untuk bersosialisasi di dunia digital, penerapan IoT di bidang energi juga penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan IoT memiliki banya manfaat penting, salah satunya dapat mengontrol penggunaan energi seperti listrik, agar lebih efektif dan efisien. Lantas, apa saja contoh penerapan IoT dalam bidang energi yang menerapkan konsep hemat energi? Simak ulasan lengkapnya di sini!
Apa itu IoT?
IoT (Internet of Things) adalah konsep pada perangkat bersensor yang saling terhubung sebagai media komunikasi berbasis internet. Dengan adanya IoT, pengguna dapat berkomunikasi dengan berbagai perangkat untuk melakukan aktivitas tertentu dan mengirimkan informasi secara otomatis.
Baca Juga: Keunikan 5+ Contoh Penerapan IoT dalam Kehidupan Sehari-hari
4 Contoh Penerapan IoT dalam Bidang Energi
Penerapan IoT di bidang energi bertujuan sebagai bentuk pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan suatu energi. Energi tersebut mencakup semua sumber daya tenaga pembangkit mesin atau perangkat, seperti udara, listrik, air, dan lainnya. Berikut beberapa contoh penerapan IoT dalam bidang energi.
1. Smart Grid
Teknologi smart grid sangat cocok digunakan oleh perusahaan atau rumah untuk menghemat energi listrik dan biaya operasionalnya. Penerapannya menggunakan sensor dan metering.
Sensor berfungsi untuk memantau penggunaan listrik. Contohnya pada sebuah lampu yang memiliki sensor gerak. Ketika ada seseorang lewat di bawah lampu, maka lampu akan menyala secara otomatis, begitu pula sebaliknya.
Sementara metering berguna untuk mengukur penggunaan energi secara real-time. Metering ini juga dapat mengidentifikasi penggunaan energi di luar batas, sehingga pemakaian listrik bisa lebih bijak dan efektif.
2. Monitoring Kualitas Udara
Penerapan IoT juga dapat memonitor kualitas udara, seperti kadar partikulat, konsentrasi gas, dan suhu. Pemantauan ini umumnya menggunakan sensor, gateway, server, dan cloud storage. Tujuannya agar suatu daerah mendapat informasi mengenai parameter udara secara real-time.
Teknologi ini sangat cocok diterapkan pada pabrik. Dengan adanya pemantauan kualitas udara, perusahaan dapat menurunkan risiko penyebaran polusi udara yang buruk dan berlebih yang bisa membahayakan lingkungan sekitar.
3. Smart Home
Seperti namanya, smart home merupakan salah satu teknologi IoT pada skala rumah tangga. Anda dapat memberikan perintah pada sebuah perangkat untuk menyala atau mati, dengan memanfaatkan voice assistant seperti Google Assistant atau Siri.
Tujuannya adalah untuk mengatur penghematan energi pada perangkat rumah tangga, seperti lampu, AC, televisi, mesin cuci, dan lain sebagainya. Pemilik rumah bisa mengatur batas waktu pemakaian perangkat elektronik pada jam tertentu dan menyalakan atau mematikan secara otomatis, bahkan dari jarak jauh.
4. Smart Meter
Perkantoran, pertokoan, atau apartemen juga dapat memonitor penggunaan sumber energi listrik dan air menggunakan smart meter. Teknologi IoT ini berfungsi untuk mencatat informasi besaran penggunaan energi listrik, seperti tegangan dan arus listrik. Tujuannya untuk memantau perilaku konsumsi apakah bijak atau boros.
Baca Juga: Mengenal Konsep Smart Factory dan Contoh Perusahaannya
Sudahkah Anda Melakukan Penerapan IoT di Bidang Energi?
Penggunaan energi dalam jumlah besar dan tidak efektif merupakan suatu masalah yang harus diatasi. Oleh karenanya, penerapan IoT di bidang energi sangat penting untuk diterapkan, baik di skala rumah tangga atau perusahaan. Sehingga, Anda bisa menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi sumber daya secara keseluruhan.
RackH, sebagai salah satu perusahaan IT terbaik dan berpengalaman di Indonesia, akan membantu Anda dalam pemasangan teknologi IoT di rumah atau perusahaan Anda. Dengan bantuan jaringan ISP atau Internet Service Provider dari kami yang cepat dan stabil, Anda tidak akan memiliki alasan lagi untuk menghemat energi.