Load Balancing: Pengertian, Jenis, dan Cara Kerjanya

Load balancing adalah solusi yang pasti dibutuhkan oleh setiap pengelola server maupun hosting provider. Terutama jika sistem Anda harus melayani traffic dalam jumlah besar. Satu server saja tidak akan cukup untuk melayani semua pengguna Anda. Di artikel ini, kita akan membahas pengertian load balancing secara lengkap.

Pengertian Load Balancing

Load balancing adalah solusi untuk membagi traffic ke beberapa server, sehingga layanan Anda tidak mengalami overload. Solusi ini sangat penting untuk layanan dengan banyak pengguna, misalnya pada kasus marketplace yang setiap detiknya harus melayani ribuan pengguna sekaligus.

Balancer bekerja dengan cara membagi traffic agar tidak terpusat hanya di satu server. Tanpa adanya balancer, maka seluruh traffic harus ditangani oleh satu server. Ketika terjadi lonjakan traffic, misalnya pada event belanja nasional, maka server tersebut berisiko mengalami down.

Balancer bekerja secara otomatis dengan cara mendistribusikan traffic ke semua titik server. Dengan begitu, tidak akan ada server yang bekerja melebihi kemampuan dan kapasitasnya. Teknik ini jelas akan mengurangi beban kerja pada masing-masing server, sehingga potensi server down pun jauh lebih kecil.

Jenis-Jenis Load Balancing

Secara umum, balancer terbagi ke dalam dua jenis, yaitu:

1. Hardware Balancer

Tipe balancer yang pertama adalah hardware balancer. Jenis balancer ini berupa perangkat keras atau perangkat fisik yang berfungsi untuk mengatur distribusi traffic. Karena berbentuk fisik, maka hardware balancer harus dipasang di lokasi yang sama dengan server fisik.

Hardware balancer mampu melakukan load balancing dalam jumlah yang sangat besar. Akan tetapi, harga sebuah hardware balancer relatif mahal. Selain itu, fungsinya juga tidak fleksibel seperti software balancer.

2. Software Balancer

Tipe balancer yang kedua adalah software balancer. Kebalikan dari hardware balancer, software balancer berbentuk perangkat lunak atau bisa juga disebut sebagai aplikasi. Anda bisa memasang balancer ini ke server Anda secara remote, layaknya melakukan instalasi aplikasi biasa.

Dengan begitu, Anda tidak perlu mengunjungi lokasi server fisik hanya untuk memasang balancer. Selain mudah dan murah, load balancing dengan software juga lebih fleksibel, karena konfigurasinya sangat luas. Anda bisa mengatur semua fungsinya lewat menu konfigurasi yang sudah disediakan oleh developer.

Cara Kerja Load Balancing

Setelah memahami jenis-jenis balancer, sekarang kita akan mempelajari cara kerjanya. Sebuah balancer bekerja dengan beberapa teknik yang berbeda, yaitu:

1. Round Robin

Disebut round robin karena teknik yang satu ini bekerja dengan cara memutarkan traffic ke semua server. Traffic yang pertama kali masuk akan menjadi tugas server nomor satu. Kemudian, server nomor dua mengambil alih traffic yang kedua. Begitu seterusnya, sehingga setiap server mendapatkan beban kerja yang setara.

2. Least Connection

Jika round robin membagi traffic secara merata, maka least connection melakukan load balancing dengan cara yang lebih cerdas. Teknik ini mengalokasikan traffic pada server yang memiliki beban koneksi paling ringan. Metode ini menyempurnakan kekurangan dari round robin yang berisiko ‘kurang adil’.

3. Least Response Time

Jika Anda belum puas dengan least connection, maka Anda bisa meningkatkan tekniknya dengan least response time. Pada teknik ini, balancer akan mengalokasikan traffic pada server dengan dua kriteria, yaitu:

  • Koneksi aktif terkecil.
  • Waktu respon tercepat.

4. Least Bandwidth

Teknik least bandwidth termasuk jenis balancer yang sederhana. Teknik ini bekerja dengan cara mengalokasikan traffic pada server dengan jumlah traffic paling kecil. Satuan yang dipakai least bandwidth adalah Mbps.

5. IP Hash

Load balancing adalah metode distribusi traffic yang berhubungan langsung dengan alamat IP pengguna. Memanfaatkan data IP, balancer dapat mengalokasikan traffic berdasarkan berbagai kriteria, antara lain:

  • Alamat IP tujuan
  • Nomor port
  • Nama domain
  • URL

Sudah Memahami Pengertian Load Balancing?

Distribusi traffic adalah teknik yang sangat penting dalam manajemen server. Untuk mendapatkan performa, stabilitas, dan keamanan terbaik, gunakan layanan server management dari Rackh.com. Anda tidak perlu memusingkan masalah server lagi, sehingga bisa lebih fokus pada pengembangan bisnis.

Karena RackH memiliki tim yang terampil, profesional, cepat tanggap, dan berpengalaman. Sehingga, Anda tidak perlu takut server website bisnis Anda akan down akibat pengelolaan load balancing yang buruk. 

Karena, RackH sebagai perusahaan IT terbaik di Indonesia yang telah beroperasi lebih dari 20 tahun dalam melayani pelanggan, takkan mengecewakan Anda.


Related Posts

Apa itu Load Balancing? Definisi, Cara Kerja, dan Jenis Perangkatnya!
Apa itu Load Balancing? Definisi, Cara Kerja, dan Jenis Perangkatnya!

Pada dasarnya, load balancing adalah sebuah solusi untuk pengelolaan server website agar stabil...

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add Comment *

Name *

Email *

Website


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.