Kubernetes adalah Teknologi Inovatif Pengelolaan Aplikasi

Kubernetes adalah satu dari banyak teknologi inovatif dalam ekosistem pengelolaan aplikasi saat ini. Teknologi ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan pengelolaan efisien, otomatisasi deployment, dan juga skalabilitas dalam lingkungan komputasi modern.

Apa Itu Kubernetes?

Kubernetes adalah sebuah platform open source yang memiliki fungsi sebagai sistem manajemen aplikasi berbasis kontainer virtual. Berfokus pada manajemen kontainer (paket kode perangkat lunak dalam bentuk kontainer virtual), platform ini beroperasi dalam suatu cluster server yang terpusat, memberikan orkestrasi kontainer otomatis.

Pada awalnya, Kubernetes adalah platform yang Google kembangkan. Namun, saat ini Kubernetes dikelola oleh Cloud Native Computing Foundation (CNCF) dan menjadi platform manajemen kontainer yang populer.

K8s menjadi representasi singkat dari Kubernetes, yang mana angka 8 merujuk pada jumlah huruf dalam kata “ubernete”, sehingga menghasilkan singkatan “K8s”.

Kehadiran Kubernetes berhubungan erat dengan perkembangan teknologi kontainer, terutama dengan kemunculan software docker.

Docker sendiri berperan sebagai software yang memfasilitasi pengemasan aplikasi menjadi kontainer virtual. Di sisi lain, docker juga menghadirkan tantangan baru terkait koordinasi dan manajemen saat kontainer berada dalam jumlah besar.

Fungsi Kubernetes

Kubernetes adalah platform yang memiliki beragam fungsi dan fitur yang mendukung pengelolaan aplikasi yang di kontainerisasi, sebagai berikut. 

  1. Auto Deployment: Melakukan pemasangan kontainer secara otomatis sesuai dengan konfigurasi yang ditentukan dalam file deployment.yml.
  2. Service Discovery & Load Balancing: Menyediakan alamat IP atau DNS untuk kontainer dan secara otomatis melakukan penyeimbangan beban ketika terdapat lalu lintas (traffic) tinggi.
  3. Storage Orchestration: Mengelola penyimpanan data pada cloud seperti AWS atau GCP.
  4. Self-Healing: Secara otomatis melakukan restart kontainer yang gagal atau mengalami masalah.
  5. Secret Management: Menyimpan dan mengelola data sensitif, seperti kunci SSH atau kredensial login.
  6. Auto Rollout & Rollback: Mengatur dan melakukan deployment serta rollback aplikasi dengan mudah melalui file konfigurasi.

Komponen Kubernetes

Sebagai platform yang berfungsi dalam orkestrasi kontainer virtual, Kubernetes memiliki sejumlah komponen penting, sebagai berikut.

  1. Cluster: Gabungan server dari beberapa VPS yang menjalankan Kubernetes, terdiri dari master node dan worker node.
  2. Master Node: Server utama yang mengatur operasi cluster, termasuk kube-controller-manager, kube-apiserver, kube-scheduler, dan etcd.
  3. Worker Node: Menjalankan proses dari master node, menggunakan kubelet dan kube-proxy.
  4. Container Runtime: Software yang menjalankan kontainer seperti Docker.
  5. Docker Image: Konfigurasi dari Docker yang akan dibuat menjadi kontainer.
  6. Object: Representasi dari kondisi dalam cluster, termasuk pod, service, volume, dan namespace.

Baca Juga: Apa itu VPS? Ini Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya!

Cara Kerja Kubernetes

Terkait dengan cara kerjanya, Kubernetes adalah layaknya sebuah orkestra musik. Setiap musisi adalah sebuah kontainer atau docker. Sementara dirigen musik mengatur jalannya musik sesuai dengan konfigurasi yang telah ditentukan. 

Dengan peranannya yang penting, Kubernetes memastikan pengelolaan dan koordinasi aplikasi di lingkungan komputasi modern dapat berjalan lancar.

Manfaat Kubernetes

Kubernetes menawarkan sejumlah manfaat penting dalam pengelolaan kontainer virtual, sebagai berikut.

  1. Skalabilitas: Kemampuan untuk menangani peningkatan lalu lintas secara dinamis, tanpa adanya downtime.
  2. Ketersediaan Tinggi: Menjaga agar kontainer tetap berjalan pada node yang normal dan otomatis melakukan restart pada node lain, jika terjadi kegagalan.
  3. Skalabilitas Horizontal: Memungkinkan peningkatan ukuran aplikasi dengan mudah melalui penambahan node.
  4. Otomatisasi: Menyediakan fitur otomatisasi deployment, uptime, dan manajemen sumber daya.
  5. Pemantauan dan Logging: Tools dan mekanisme untuk memantau kesehatan aplikasi, kinerja, dan log.

Jika bicara mengenai kelebihan dan kekurangan Kubernetes, teknologi ini memang menawarkan banyak manfaat atau kelebihan. Namun, platform open source ini juga memiliki juga memiliki beberapa kekurangan.

Adapun yang paling menonjol adalah terkait kompleksitasnya, yang menuntut peranan dari tim teknisi IT berpengalaman. Selain itu, pengoperasian teknologi ini juga membutuhkan sumber daya komputasi tambahan.

Baca Juga: Mengenal OWASP untuk Standar Keamanan Aplikasi dan Situs Web

Jadi Kubernetes adalah…?

Jadi, Kubernetes adalah platform open-source yang memungkinkan pengelolaan dan pengelolaan aplikasi berbasis kontainer dengan efisien dan efektif. Menawarkan berbagai manfaat, Kubernetes telah menjadi standar industri dalam pengelolaan aplikasi modern. 

Demi mengoptimalkan kinerja aplikasi berbasis kontainer virtual, dukungan server handal dengan pengelolaan baik menjadi elemen yang sangat penting. Di sini, RackH hadir dengan solusi untuk kebutuhan tersebut.

RackH menawarkan layanan server management solid dan handal, dengan dukungan para teknisi IT ahli. Dengan layanan server management dari RackH, Anda tidak perlu khawatir masalah keamanan server, firewall, backup, hingga optimasi server. Pasalnya, tim teknisi IT dari RackH yang akan mengelola server Anda sepenuhnya.

Selain itu, tersedia juga layanan 24 hours monitoring untuk memastikan server Anda selalu terhubung dan bekerja optimal.