7 Cara Memulihkan Website yang di Hack, Efektif dan Aman!

Saat ini, kasus peretasan website di Indonesia semakin meningkat. Serangan siber itu tak hanya mengganggu, namun juga mengancam keamanan data dan reputasi bisnis secara online. Oleh karena itu, Anda sebagai pemilik website perlu memahami cara memulihkan website yang di hack secara efektif.

Tentu saja, tujuannya adalah agar ancaman dari serangan siber bisa ditekan. Anda pun bisa menjaga kredibilitas bisnis, melindungi data pengguna, dan memastikan website tetap dapat diakses dengan aman oleh pengguna.

Cara Memulihkan Website yang di Hack

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk memulihkan website yang di hack oleh peretas.

1. Identifikasi dan Konfirmasi Serangan

Langkah pertama adalah memastikan apakah website Anda benar-benar telah diretas atau tidak. Perhatikan tanda-tanda serangan seperti perubahan tampilan website yang aneh, konten asing, atau munculnya pesan peringatan yang tidak biasa.

Lakukan pengecekan pada log server untuk melihat aktivitas mencurigakan. Langkah ini sangat penting untuk mengetahui jenis serangan yang terjadi dan seberapa besar dampaknya.

Baca Juga: 3+ Cara Mengatasi Virus Ransomware Paling Ampuh dan Mudah

2. Isolasi Website dari Internet

Jika Anda sudah memastikan bahwa website benar-benar telah diretas, langkah berikutnya adalah mengisolasi atau memutus koneksi website dari internet untuk mencegah serangan lebih lanjut. Anda bisa mematikan server atau mengaktifkan mode pemeliharaan sementara.

Setelah itu, ubah semua kata sandi penting, mulai dari akses ke server, panel hosting, hingga database. Tujuannya untuk memastikan peretas tidak dapat kembali mengakses website Anda.

3. Bersihkan Malware dan Backdoor

Cara memulihkan website yang di hack selanjutnya adalah dengan melakukan pemindaian menggunakan alat keamanan seperti Sucuri atau Wordfence untuk mendeteksi malware yang mungkin tertanam. Selain itu, lakukan pemeriksaan manual pada file-file pada server untuk memastikan tidak ada file atau kode mencurigakan yang tertinggal.

Setelah malware dibersihkan, pastikan semua aplikasi, plugin, dan tema sudah di-update ke versi terbaru untuk menutup potensi celah keamanan. Bila perlu, periksa juga pengaturan keamanan yang ada, seperti izin file dan folder, untuk memastikan hanya pihak yang berwenang yang dapat mengakses bagian-bagian sensitif dari website Anda.

Baca Juga: Backdoor Hacking: Pengertian, Cara Mengatasi dan Cara Kerjanya

4. Pulihkan Website dari Cadangan (Backup)

Jika Anda memiliki cadangan terbaru sebelum terjadinya serangan, gunakan cadangan tersebut untuk memulihkan website ke kondisi normal. Hapus seluruh konten yang sudah di hack, lalu unggah kembali cadangan yang sudah aman. Ini akan mempercepat pemulihan dan menjaga data tetap aman.

5. Periksa Ulang Keamanan Website

Setelah website berhasil dipulihkan, pastikan keamanan website tetap terjaga. Update seluruh bagian perangkat lunak, seperti plugin dan tema, ke versi terbaru.

Gunakan firewall aplikasi web (WAF) untuk perlindungan ekstra, dan periksa izin file agar pengguna yang berwenang yang bisa mengakses. Gantilah semua kata sandi dengan kombinasi yang kuat dan unik, serta pastikan untuk menggantinya secara berkala.

6. Pantau Keamanan Secara Teratur

Untuk menjaga situs tetap aman, gunakan alat pemantauan seperti Google Search Console atau perangkat khusus lainnya untuk mengawasi aktivitas website Anda.

Periksa log server dan pantau kinerja situs secara berkala untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan sejak dini. Dengan begitu, Anda bisa segera mengambil tindakan jika terdeteksi adanya ancaman.

7. Siapkan Rencana Pemulihan Darurat

Sebagai langkah antisipasi, buatlah rencana pemulihan untuk situasi darurat. Lakukan backup rutin dan simpan cadangan di lokasi terpisah agar mudah diakses saat Anda memerlukannya.

Selain itu, siapkan kontak darurat, seperti tim keamanan atau penyedia layanan hosting, yang bisa membantu jika terjadi serangan besar. Dengan langkah ini, Anda bisa lebih siap dan tenang dalam menghadapi situasi darurat.

Baca Juga: Begini 6 Cara Melindungi Website dari Serangan Hacker

Amankan Website Anda Bersama RackH!

Cara memulihkan website yang di hack memang membutuhkan ketelitian dalam mengidentifikasi serangan, mengisolasi website, serta membersihkan malware untuk mengembalikan website ke kondisi aman. Namun, langkah-langkah di atas bisa sangat menyita waktu dan fokus, terutama jika Anda ingin lebih fokus pada pengembangan bisnis.

Layanan Server Management dari RackH hadir sebagai solusi lengkap yang mengelola keamanan dan performa server Anda secara menyeluruh. Dengan menjadi pelanggan prioritas, Anda akan mendapatkan dukungan teknis 24 jam, optimasi server, konfigurasi firewall, serta perlindungan Anti-DDoS untuk mencegah serangan yang mengganggu.

Selain itu, RackH menyediakan monitoring server non-stop dan backup berkala, sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan adanya downtime atau risiko keamanan. Serahkan pengelolaan server kepada RackH, dan fokuslah membangun bisnis dengan lebih tenang.