Autonomous System Adalah: Pengertian, Fungsi Dasar dan Jenis

Autonomous system adalah sebuah sistem jaringan yang terdiri dari banyak sub-jaringan berbeda. Autonomous system sangat penting dalam distribusi jaringan global, yang tentunya terdiri dari banyak jenis dan kebijakan. Keberadaannya membuat semua jaringan dan organisasi dapat dikelola dengan lebih strategis.

Autonomous system berada di bawah pengelolaan satu badan, yang mana berbeda-beda pada setiap wilayah benua. Fungsi autonomous system terbukti mampu memberikan banyak manfaat bagi para pihak yang terlibat di dalamnya. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas semua hal tentang AS di artikel ini.

Apa Itu Jaringan Autonomous System?

Autonomous system adalah jaringan yang dikelola oleh satu atau beberapa organisasi yang memiliki kontrol atas kebijakan routing internal mereka sendiri. Autonomous system mencakup beberapa jaringan berbeda yang saling terhubung satu sama lain.

Dalam kata lain, autonomous system adalah entitas tunggal dalam internet yang terdiri dari kumpulan jaringan IP yang saling terhubung menggunakan protokol routing yang sama. Media penghubungnya adalah protokol routing, yang mana diatur sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan.

Fungsi Autonomous System

Pada dasarnya, fungsi autonomous system berguna sebagai unit administratif dan teknis dalam infrastruktur internet global. Mereka bertanggung jawab atas pengelolaan jaringan mereka sendiri, termasuk pemilihan rute lalu lintas data, penentuan kebijakan routing, hingga implementasi keamanan.

Setiap autonomous system memiliki nomor identifikasi unik, yaitu Autonomous System Numbers (ASN). ASN terbagi ke dalam dua jenis, yaitu publik dan privat. Publik berfungsi untuk pertukaran data di internet, sedangkan privat untuk berkomunikasi dengan penyedia tunggal melalui BGP (Border Gateway Protocol).

Baca Juga: BGP Adalah: Pengertian, Cara Kerja Dasar dan Manfaatnya

5 Regional Internet Registries dalam Autonomous System

Autonomous system berada di bawah pengelolaan Regional Internet Registries (RIR), yang terbagi menjadi lima entitas berdasarkan lokasi geografi. Kelima RIR autonomous system adalah sebagai berikut.

  • African Network Information Center (AFRINIC);
  • American Registry for Internet Numbers (ARIN);
  • Asia-Pacific Network Information Centre (APNIC);
  • Latin American and Caribbean Network Information Centre (LACNIC); dan
  • Réseaux IP Européens Network Coordination Centre (RIPE NCC).

Kelima RIR tersebut kemudian terkoordinasi di bawah Number Resource Organization (NRO). NRO adalah sebuah organisasi yang misi utamanya ialah berkontribusi untuk internet yang terbuka, stabil, dan aman.

4 Jenis Autonomous System

Autonomous system sendiri terbagi ke dalam 4 jenis dengan karakteristik yang berbeda-beda. Berikut ini keempat jenis autonomous system yang paling umum untuk Anda ketahui.

  • Multihomed: Terhubung ke lebih dari satu AS;
  • Stub: Hanya terhubung ke satu AS;
  • Transit: Menyediakan koneksi melalui dirinya sendiri; dan
  • Internet Exchange Point: Terbuat dari infrastruktur fisik yang berlokasi di titik pertukaran internet.

Selain empat jenis di atas, beberapa pihak mungkin menambahkan jenis lain, atau menyebut jenis-jenis di atas dengan nama yang berbeda. Anda bisa mengenalinya melalui karakteristik pada setiap jenis AS yang Anda temui.

Baca Juga: IXP Adalah Internet Exchange Point, Ini Manfaat yang Penting

Manfaat Autonomous System

Dengan mengacu pada fungsinya, apa itu jaringan autonomous system adalah sebuah sistem jaringan yang banyak membawa manfaat pada internet global. Berikut ini beberapa manfaat utama autonomous system.

1. Mengendalikan Routing

Autonomous system memungkinkan organisasi untuk memiliki kontrol penuh atas pengalihan lalu lintas data di jaringan mereka sendiri. Dengan level kontrol ini, maka mereka dapat memprioritaskan atau memblokir lalu lintas sesuai kebutuhan.

2. Hubungan Peering

Autonomous system memudahkan koneksi antara dua penyedia jaringan internet, sehingga memungkinkan mereka untuk bertukar lalu lintas data secara langsung. Hasilnya adalah performa internet yang meningkat dengan biaya koneksi yang lebih rendah.

3. Kepatuhan Regulasi

Dengan memiliki kontrol langsung, apa itu jaringan autonomous system pun dapat memastikan bahwa mereka mematuhi semua peraturan dan kebijakan yang berlaku. Berbagai isu seputar privasi dan keamanan pun dapat teratasi berkat adanya autonomous system.

4. Keamanan Jaringan

Terakhir, autonomous system dapat menerapkan langkah-langkah keamanan jaringan yang sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan mereka sendiri. Mulai dari firewall, enkripsi, hingga deteksi ancaman, tentunya untuk melindungi data dan infrastruktur dari serangan siber.

Baca Juga: Cara Konfigurasi BGP Routing, Lengkap dengan Simulasinya!

Sudah Paham Apa Itu Jaringan Autonomous System?

Dengan penjelasan di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa autonomous System adalah sebuah mekanisme pengaturan routing internal. Autonomous system dapat mengatur berbagai hal meliputi rute lalu lintas, kebijakan, hingga keamanan transmisi. 

Berkat adanya autonomous system, layanan internet pun menjadi lebih berkualitas. Namun jika kita berbicara mengenai internet untuk kebutuhan bisnis, maka standar dan konfigurasi umum saja tidak akan cukup.

Anda memerlukan layanan Internet Connectivity dari RackH, yang menyediakan layanan jaringan komprehensif untuk menunjang operasional bisnis Anda. RackH menetapkan 4 target layanan untuk menjamin bisnis Anda selalu online, yaitu internet yang cepat, stabil, aman, dan 24 jam.