Apa itu Host ID? Pertanyaan ini mungkin akan muncul saat Anda mulai belajar tentang jaringan komputer atau mengalami masalah koneksi antar perangkat. Perlu Anda ketahui bahwa kode host ini bukan sekadar angka acak di belakang IP address, lho.
Perannya sangat penting dalam menentukan identitas unik tiap perangkat dalam satu jaringan. Sehingga, Anda harus memahami konfigurasi, aturan, dan perbedaannya dengan Network ID. Pelajari selengkapnya di artikel ini!
Key Takeaways:
- Host ID adalah adalah bagian dari alamat IP yang berfungsi untuk mengidentifikasi perangkat secara unik dalam satu jaringan.
- Memahami perbedaan kode host dan jaringan penting untuk mencegah konflik IP dan menjaga koneksi tetap stabil.
- Penentuan kode host bergantung pada subnet mask atau kelas IP, dengan aturan tertentu yang harus dihindari seperti nilai 0 atau 255.
Pengertian Host ID
Dalam sistem TCP/IP, alamat IP (Internet Protocol) terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu Network ID (Net ID) dan Host ID. Nah, secara singkat, Host ID (Host Identification) merupakan komponen penting yang berfungsi untuk mengidentifikasi perangkat tertentu dalam suatu jaringan.
Dengan kata lain, kode host ini membantu membedakan satu perangkat dengan perangkat lain di jaringan yang sama. Berbeda halnya dengan Network ID yang berfungsi untuk mengidentifikasi jaringan tempat perangkat terhubung.
Misalnya, jika beberapa komputer berada di satu jaringan lokal (LAN), maka semuanya akan memiliki Network ID yang sama. Namun, kode host-nya berbeda agar masing-masing bisa dikenali secara unik dalam jaringan tersebut.
Baca Juga: Apa itu Network ID: Arti, Fungsi, dan Bedanya dengan Subnet ID
Fungsi Host ID
Selain membedakan satu perangkat dengan perangkat lain di jaringan yang sama, kode host ini juga memiliki beberapa fungsi penting lain dalam jaringan komputer. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
- Menyediakan routing data: Lantaran kode host membedakan perangkat menjadi identitas unik, router bisa mengirimkan paket data ke perangkat tujuan dengan tepat.
- Mencegah konflik alamat: Pengaturan kode host yang benar membantu mencegah IP conflict, yaitu kondisi ketika dua perangkat menggunakan alamat IP yang sama dalam jaringan yang sama.
Cara Menentukan Host ID dan Contohnya
Pemisahan antara kode host dan jaringan ditentukan melalui penggunaan subnet mask atau berdasarkan klasifikasi IP (seperti kelas A, B, atau C). Contohnya, jika sebuah alamat IP adalah 192.68.0.10 dan menggunakan subnet mask 255.255.255.0, maka Network ID-nya adalah 192.168.0.0 dan Host ID-nya adalah 10.
Secara default, IP kelas A menggunakan 8 bit untuk Network ID dan 24 bit untuk host. Sementara pada IP kelas B, Network ID terdiri dari 16 bit dan 16 bit sisanya digunakan untuk host. Sedangkan IP kelas C adalah kebalikan kelas A, di mana memakai 24 bit untuk Network ID dan 8 bit untuk host.
Sebagai catatan tambahan, kode host tidak boleh bernilai 0 atau menggunakan alamat broadcast seperti .0 atau .255 pada jaringan classful. Hal ini bertujuan untuk mencegah kode host dikenali sebagai alamat broadcast atau Network ID.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Dasar Protokol Jaringan dan Jenisnya
Sudah Paham Apa itu Host ID?
Pada intinya, memahami kode host sangat penting dalam pengelolaan jaringan yang efisien dan bebas konflik. Dengan mengetahui fungsi dan aturan penggunaan kode host, Anda bisa mencegah kesalahan konfigurasi yang sering terjadi dan menjaga koneksi antar perangkat tetap lancar.
Nah, jika Anda membutuhkan layanan VPS atau hosting untuk mengimplementasikan konfigurasi IP, subnet mask, dan manajemen jaringan secara profesional, Anda bisa pertimbangkan untuk bekerja sama dengan RackH.
RackH menawarkan solusi hosting tercepat dan terpercaya. Mulai dari VPS hingga managed hosting, RackH memudahkan mengatur kode host dan jaringan dengan dukungan tools yang memberikan kontrol penuh. Jangan lewatkan penawaran terbaik kami dengan menghubungi kontak pelanggan RackH!