500 Internal Server Error, Masalah yang Buat Developer Pemula Panik!

Bagi developer pemula, mendapatkan notifikasi 500 internal server error adalah kendala yang bisa membuat panik. Karena kadang sulit terdeteksi sebelum sistem berjalan. Apalagi dengan pengalaman lebih minim, pemula tak tahu cara menyelesaikannya. Supaya jadi pemula berkualitas, mari belajar penanganannya!

Apa itu 500 Internal Server Error?

Pada dasarnya, error dalam pengembangan web adalah hal yang wajar, apalagi bagi pemula. Sejatinya, masalah dengan kode angka 500 ini terjadi ketika Anda kendala yang terjadi dalam server. Pesan ini sering kali muncul ketika akses ke server terhalang karena satu dan lain hal.

Sehingga sistem website resources (HTTP, PHP, HTML dan lainnya) akan memberikan respon pada permintaan akses pada lama tersebut dengan pesan kesalahan dengan kode error 500. Kesalahan sistem server ini bisa menimpa pemula bahkan para expert sekalipun

Baca Juga: Client Server: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Penyebab 500 Internal Server Error

Sebelum mempelajari cara mengatasinya, ada baiknya Anda tahu apa penyebab error dengan kode 500 ini terjadi. Umumnya, masalah tersebut bisa Anda alami karena hal berikut:

  • Terjadi kesalahan pada koneksi, biasanya berhubungan dengan kesalahan penulisan sintaks dalam file .htaccess.
  • Kesalahan konfigurasi server yang menyebabkan masalah pada load request data. 
  • Kerusakaan atau file corrupted pada bagian cache.
  • Terjadi temporary connectivity issues.
  • PHP versi tidak kompatibel, biasanya karena belum Anda update ke release terbarunya.
  • Ada masalah pada database website, termasuk pada input dan output yang terhubung dengan database.
  • Tema dan plugin dari WordPress atau blog yang Anda kembangkan mengalami kerusakan. Biasanya tidak cocok atau ada kesalahan sintaks.
  • File terlalu besar, sehingga merusak waktu muat bahkan merusak file inti WordPress.
  • Kesalahan jaringan yang tidak stabil, membuat request website terhenti di tengah jalan.

Cara Mengatasi 500 Internal Server Error

Jika mengalami masalah dengan kode error 500, jangan panik. Beberapa cara ini bisa Anda coba:

1. Refresh Laman Web

Karena masalah koneksi bisa sangat berpengaruh, Anda bisa melakukan refreshing pada laman tersebut. Serta pastikan jaringan yang Anda pakai stabil.

2. Hapus Log Cache pada Browser

Jika tak ada kendala pada jaringan, coba hapus cache pada browser yang Anda gunakan. Lalu, ulang laman yang sebelumnya muncul pesan 500 internal server error.

3. Update Browser dan Website

Coba lakukan pembaruan pada browser yang Anda pakai, karena kesalahan juga bisa terjadi karena browser terlalu usang. Anda pun bisa memperbarui PHP atau WordPress dengan versi terbaru. Lakukan adaptasi sistem dan pengetesan terjadi bug atau error juga penting.

 4. Coba Nonaktifkan Plugin Baru

Jika masalah terjadi setelah Anda memasang sebuah plugin baru pada website, nonaktifkan plugin dan coba kembali laman tersebut. Hapus apabila masalah memang bersumber pada plugin tersebut.

5. Persiksa File .htaccess

Cara mengatasi 500 internal server error berikutnya adalah dengan memeriksa apakah ada masalah atau tidak pada file .htaccess. 

6. Coba Naikkan Limit Memory Server

Ada kalanya error terjadi karena limit sudah mendekati batas pemakaian, jadi Anda bisa menaikkan limit memory PHP. Anda bisa menambahkan code perintah “define(‘WP_MEMORY_LIMIT’, ’64M’);” pada bagian wp-config.php. Ukuran tak arus 64 tapi bisa Anda naikkan tergantung kebutuhan.

7. Hubungi Layanan Hosting

Jika masih menggunakan share hosting, masalah server bisa Anda tanyakan pada layanan hosting yang bersangkutan. Lakukan pemeriksaan berulang agar masalah bisa segera teratasi.

Baca Juga: Mengenal DRC Server, Seberapa Penting Perannya?

Sudah Bisa Mengatasi Masalah 500 Internal Server Error?

Intinya, kode error 500 menandakan bahwa ada masalah pada server dan juga jalurnya. Namun, hal ini sebenarnya cukup umum dan bisa Anda coba tangani sendiri lebih dulu.

Anda juga perlu memahami bahwa error 500 ini juga memiliki banyak varian. Misalnya, HTTP 500, temporary error (500), HTTPS 500 error, dan berbagai jenis custom lainnya. Jadi, tidak perlu bingung jika menjumpai hal yang sedikit berbeda karena penanganannya tetap sama.


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add Comment *

Name *

Email *

Website


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.