Seiring dengan meningkatnya isu keamanan siber dan regulasi ketat soal privasi, server on premise adalah solusi bagi perusahaan yang ingin mengelola data dan sistem IT dengan kontrol penuh. Dengan infrastruktur ini, semua data tersimpan di lokasi sendiri, bukan di server penyedia layanan.
Namun, apakah server on-premise masih relevan di era cloud server, dan apa manfaat yang sebenarnya bisa perusahaan dapatkan? Artikel ini akan membahasnya untuk Anda!
Key Takeaways
- Server on-premise memberi kontrol penuh, keamanan tinggi, dan performa stabil untuk pengelolaan data sensitif.
- Infrastruktur ini cocok untuk sektor dengan regulasi ketat, meski membutuhkan investasi dan biaya pemeliharaan besar.
- Kekurangannya ada pada skalabilitas terbatas dan akses remote yang kurang praktis ketimbang cloud.
Pengertian Server On Premise
On premise server artinya server yang ditempatkan dan dikelola langsung di lokasi fisik perusahaan atau organisasi, biasanya di dalam ruang server atau data center milik sendiri. Seluruh perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan, hingga keamanan server berada di bawah kendali penuh internal, bukan pihak ketiga.
Baca Juga: On Premise Server vs Cloud Server, Mana yang Lebih Baik?
Kelebihan Server On-Premise
Server on premise adalah model infrastruktur yang menawarkan banyak keunggulan. Tak heran jika semenjak kemunculannya, server ini menjadi pilihan utama di berbagai sektor bisnis. Berikut ini beberapa keunggulan utama server on-premise.
- Kontrol penuh dan keamanan tinggi: Seluruh pengaturan server, kebijakan akses, dan backup dikelola langsung oleh perusahaan, sehingga mengurangi risiko campur tangan pihak ketiga.
- Kemudahan dalam memenuhi kepatuhan regulasi: Server ini cocok untuk sektor kesehatan, perbankan, dan pemerintahan yang mewajibkan penyimpanan data lokal.
- Performa yang lebih konsisten: Jenis server ini membuat organisasi tidak harus berbagi sumber daya dengan pihak lain, sehingga kinerja server lebih stabil.
- Fleksibilitas dalam kustomisasi: Anda bisa melakukan konfigurasi unik seperti melakukan integrasi sistem internal tanpa ada batasan vendor.
Kekurangan Server On-Premise
Meskipun server on premise adalah pilihan yang memberi kendali penuh, namun tetap memiliki keterbatasan yang harus Anda perhatikan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
- Investasi awal yang tinggi: Pasalnya, perusahaan perlu menyediakan hardware, lisensi software, dan infrastruktur data center yang mana semuanya tidak murah.
- Biaya pemeliharaan: Setelah itu, ada beban pemeliharaan mencakup perawatan (maintenance) perangkat keras, pendingin, listrik, serta dukungan tim IT internal.
- Skalabilitas terbatas: Menambah kapasitas berarti harus membeli hardware tambahan, yang mana berbeda dengan cloud yang bisa di-scale on demand.
- Akses remote terbatas: Akses remote juga lebih rumit tanpa infrastruktur tambahan, sehingga membuat mobilitas pengguna tidak sepraktis layanan berbasis cloud.
Baca Juga: 5 Alasan Migrasi Server ke Cloud, Kapan Waktu yang Tepat?
Maksimalkan Server Perusahaan dengan RackH
Kesimpulannya, server on premise adalah pilihan ideal untuk perusahaan yang mengutamakan keamanan data, kontrol penuh, dan performa maksimal. Meski membutuhkan investasi awal dan perawatan intensif, keuntungan jangka panjang berupa stabilitas dan fleksibilitas menjadikannya solusi yang tetap relevan, terutama bagi sektor dengan data sensitif.
Bagi perusahaan yang ingin mengimplementasikan server on-premise, RackH bisa menjadi mitra terpercaya. Kami menawarkan produk unggulan seperti Colocation Server dan Dedicated Server yang dirancang untuk mendukung kebutuhan infrastruktur on-premise Anda.
Dengan dukungan tim teknis berpengalaman, RackH akan menyesuaikan kebutuhan ruang server, keamanan fisik, hingga performa jaringan dengan skala bisnis Anda. Informasi lebih lanjut, pemesanan, maupun konsultasi gratis bisa Anda dapatkan langsung melalui website RackH untuk mendapatkan penawaran terbaik.