Di tengah maraknya framework modern, PHP Native masih memiliki popularitasnya sendiri. Bahasa pemrograman ini sering dipilih saat ingin membangun aplikasi web dari nol tanpa ketergantungan tambahan.
Pertanyaannya, mengapa masih relevan digunakan di era sekarang, dan apa kelebihannya ketimbang framework yang lebih praktis? Apakah keberadaannya tanpa celah yang merugikan developer? Cari jawaban selengkapnya di artikel ini.
Key Takeaways
- PHP Native atau PHP struktural adalah metode pengembangan aplikasi web yang hanya berbasis PHP tanpa penggunaan framework atau library tambahan.
- Metode pengembangan hanya berbasis PHP menawarkan sejumlah keunggulan, seperti kinerja yang lebih optimal serta fleksibilitas dalam pengembangan dan implementasi keamanan secara langsung.
- Metode PHP struktural juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu waktu pengembangan yang lebih lama serta keterbatasan skalabilitas dan fitur.
Apa itu PHP Native?
PHP Native adalah metode pengembangan aplikasi web (web development) berbasis bahasa pemrograman PHP tanpa menggunakan framework atau library tambahan seperti Symfony, CodeIgniter, atau Laravel. Metode ini juga terkenal sebagai PHP struktural.
Singkatnya, dengan metode ini, pemrograman dilakukan hanya dengan bahasa pemrograman PHP serta memanfaatkan fitur dan fungsi bawaan. Sehingga, Anda sebagai developer bisa menulis dan mengatur semua struktur kode, alur logika, pengaturan file, hingga fungsi bawaan PHP sesuai kebutuhan pembuatan aplikasi web.
Keunggulan PHP Native
Sebagai metode pengembangan aplikasi web, PHP Native memiliki beberapa keunggulan tersendiri yang juga menjadikannya masih relevan hingga hari ini, walau di tengah kemunculan banyak framework. Berikut adalah beberapa keunggulan tersebut.
1. Optimasi Kinerja
Aplikasi web yang dibuat hanya berbasis PHP seringkali memiliki kinerja lebih cepat ketimbang yang berbasis framework tambahan. Hal ini karena tidak adanya overhead dari framework, seperti dependensi tambahan. Jadi, eksekusi kodenya menjadi lebih efisien.
2. Fleksibilitas Penuh
Dengan metode ini, Anda memiliki kendali penuh atas kode yang ditulis. Hal ini memungkinkan pengembangan aplikasi sesuai kebutuhan proyek tanpa batasan framework. Selain itu, Anda juga bisa membangun fitur unik tertentu sesuai permintaan klien.
3. Kontrol Keamanan
Metode pengembangan PHP struktural juga memungkinkan pengimplementasian langkah keamanan secara langsung, seperti validasi input, sanitasi data, hinga pencegahan SQL injection.
Baca Juga: Codelgniter vs Laravel, Mana Framework PHP yang Terbaik?
Kekurangan PHP Native
Di balik berbagai kelebihannya, PHP Native juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu Anda perhatikan. Berikut ini penjabarannya.
1. Waktu Pengembangan yang Lebih Lama
Karena metode ini dibuat dari awal, umumnya proses pengembangan aplikasi web memakan waktu lebih lama ketimbang menggunakan framework. Proses ini sendiri mencakup pembuatan fitur, seperti pengelolaan database secara manual, autentikasi, dan routing.
2. Terbatasnya Skalabilitas
Terbatasnya skalabilitas juga menjadi kelemahan dari metode pengembangan berbasis PHP murni. Aplikasi web kemungkinan akan mengalami kesulitan saat adanya lonjakan kapasitas trafik. Di sini, pengelolaan resource kompleks akan membutuhkan solusi tambahan guna mendukung skalabilitas.
3. Keterbatasan Fitur
Berbeda dengan framework yang menyediakan berbagai fitur bawaan, PHP menuntut developer untuk hanya menggunakan fungsi bawaan PHP dan logika dalam membangun aplikasi web. Artinya, kompleksitas proyek pun akan meningkat.
Cara Kerja PHP Native
Pengembangan aplikasi web berbasis PHP struktural umumnya dimulai dengan memahami kebutuhan proyek dan dilanjutkan dengan membangun struktur kode secara manual. Lengkapnya, berikut ini langkah-langkahnya.
- Rancang struktur direktori: Buat directory untuk menyimpan file PHP, seperti folder untuk logika, tampilan, dan data.
- Membuat koneksi database: Gunakan fungsi bawaan PHP untuk menghubungkan aplikasi ke database.
- Menulis logika aplikasi: Gunakan fungsi bawaan PHP untuk menangani logika, seperti autentikasi dan pengelolaan data.
- Proses desain tampilan: Gunakan CSS dan HTML untuk membuat interface pengguna.
- Pengujian dan debug: Jalankan aplikasi untuk memastikan semua fungsi berjalan dengan baik. Sedangkan dengan debug, Anda bisa melakukannya jika ada kekurangan atau error pada aplikasi.
Baca Juga: Cara Membuat Website dengan PHP dari Nol, Ternyata Mudah!
Sudah Paham Apa itu PHP Native?
Singkatnya, PHP Native adalah metode pengembangan aplikasi web yang hanya berbasis PHP tanpa penggunaan framework atau library tambahan. Metode ini memberikan kontrol penuh kepada developer dalam pengembangan aplikasi web.
Namun, di lain sisi, metode ini juga memiliki keterbatasan dari sisi waktu pengerjaan, skalabilitas, hingga pemeliharaan. Sehingga, dukungan infrastruktur IT berperforma tinggi juga menjadi elemen penting dalam pembangunan website.
Di sini, RackH adalah salah satu layanan yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Kami hadir dengan layanan Cloud Hosting berperforma tinggi, cepat, dan stabil yang siap menyokong aplikasi website Anda dengan dukungan uptime maksimal.
Kami menyediakan berbagai paket cloud hosting yang bisa Anda sesuaikan dengan skalabilitas website, mulai dari skala personal, bisnis, hingga bahkan enterprise. Tersedia juga dukungan IT profesional yang siap melayani dan membantu Anda dalam 24 jam.