5 Ancaman Cloud Computing yang Wajib Anda Ketahui

Lebih dari 94% perusahaan di seluruh dunia telah menggunakan layanan cloud dalam berbagai bentuk. Data ini menunjukkan pentingnya cloud dalam ekosistem digital modern. Namun, seiring bertambahnya pengguna, ancaman cloud computing juga semakin kompleks. Apa saja ancamannya? Simak selengkapnya di sini!

Key Takeaways:

  • Kebocoran data menjadi risiko utama dalam ancaman cloud computing karena banyaknya celah konfigurasi dan lemahnya enkripsi.
  • Ancaman dari dalam organisasi terkadang lebih berbahaya karena melibatkan penyalahgunaan hak akses oleh orang yang terpercaya.
  • API dan sistem antarmuka yang tidak aman dapat menjadi pintu masuk peretas untuk mengambil alih kontrol layanan cloud.

Ancaman Cloud Computing yang Perlu Anda Waspadai

Bila Anda mengandalkan penyimpanan berbasis cloud, berikut beberapa ancaman yang perlu diperhatikan.

1. Kebocoran Data

Salah satu ancaman yang paling sering terjadi adalah kebocoran data. Ketika data perusahaan tersimpan di server pihak ketiga, risiko akses ilegal akan selalu ada.

Pelaku dapat memanfaatkan konfigurasi yang salah, celah enkripsi, atau izin akses yang terlalu longgar untuk mencuri informasi sensitif seperti data pelanggan dan rahasia bisnis. Oleh karena itu, penting bagi Anda mengenkripsi setiap file penting dan membatasi siapa saja yang memiliki akses terhadap data tersebut.

Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Cloud Computing, Contoh, dan Tipe Layanannya

2. Kesalahan Konfigurasi

Masalah cloud computing yang banyak orang anggap sepele justru sering berawal dari kesalahan konfigurasi. Misalnya, pengaturan izin akses yang tidak tepat bisa membuka peluang bagi pihak tak bertanggung jawab untuk masuk ke sistem.

Kondisi ini membuat data dan aplikasi menjadi rentan diretas. Demi mencegahnya, Anda perlu melakukan pemeriksaan rutin dan menggunakan sistem pemantauan otomatis agar setiap celah bisa segera terdeteksi.

3. Ancaman dari Dalam

Tidak semua ancaman berasal dari luar sistem. Sebab, ada juga ancaman cloud computing yang justru datang dari orang dalam. Misalnya dari karyawan, kontraktor, maupun mantan pegawai yang masih memiliki akses ke sistem.

Penyalahgunaan hak akses, pengunggahan file terinfeksi, hingga perubahan pengaturan tanpa izin bisa menyebabkan kerusakan besar. Memberikan hak akses sesuai kebutuhan pekerjaan dan memantau aktivitas pengguna pun menjadi solusi efektif untuk mengurangi risiko tersebut.

4. API dan Interface yang Rentan

API dan interface berfungsi sebagai jembatan antara pengguna dengan layanan cloud. Namun, jika keamanan API tidak diperkuat, peretas dapat memanfaatkan hal ini untuk mengambil alih kendali sistem.

Oleh karena itu, setiap API harus memiliki autentikasi kuat, enkripsi yang aktif, dan upgrade berkala untuk menutup celah baru yang mungkin muncul.

5. Minimnya Kesadaran Keamanan

Masih banyak perusahaan yang berpindah ke cloud tanpa benar-benar memahami cara menjaga keamanannya. Tim internal yang kurang terlatih atau tidak memahami protokol keamanan sering kali menjadi titik lemah.

Untuk mencegahnya, pelatihan tentang keamanan data dan simulasi penanganan insiden akan membantu memperkuat perlindungan sistem sejak dini.

Baca Juga: Perbedaan Cloud Computing dengan Web Hosting, Wajib Tahu!

Sudah Tahu Apa saja Ancaman Cloud Computing?

Itulah berbagai ancaman keamanan cloud computing yang perlu Anda pahami sebelum memanfaatkan layanannya. Beberapa faktor seperti kelengahan manusia dapat membuka celah yang merugikan. 

Demi menguranginya, Anda bisa menggunakan otomatisasi aplikasi dan alat manajemen agar sistem lebih kuat menghadapi serangan. Selain itu, pastikan ada keamanan terpadu dengan manajemen terpusat di seluruh layanan cloud yang Anda gunakan. 

Nah, untuk menjaminnya, Anda pun bisa menggunakan layanan terpercaya dari Rackh.com. Selain memiliki layanan profesional, Rackh juga menyediakan bandwith unlimited dan support teknis 24 jam. Mari bekerja bersama Rackh untuk jalankan bisnis tanpa hambatan!