Menjadi perusahaan mesin pencari terbesar di dunia, Google adalah salah satu perusahaan raksasa yang operasionalnya sangat bergantung dengan infrastruktur data center. Seiring dengan bertambahnya layanan cloud, teknologi AI hingga kebutuhan data global, kapasitas data center Google hingga hari ini terus bertambah.
Yang membuat penasaran, sebenarnya berapa kapasitas data center-nya dan bagaimana cara mereka menjalankannya. Cari tahu jawabannya di ulasan yang sudah kami rangkum di bawah ini!
Key Takeaways
- Tidak ada informasi resmi mengenai besar kapasitas data center Google. Namun, sejumlah sumber menyebut bahwa besarnya mencapai 10-15 Exabyte.
- Google memiliki 67 data center aktif yang tersebar di 16 negara.
- Pengelolaan data center Google melibatkan beberapa teknologi yang meliputi hyperscale architecture, sistem cooling canggih, manajemen daya yang efisien, dan teknologi penyimpanan terdistribusi.
Berapa Kapasitas Data Center Google Hari Ini?
Google hari ini mengelola data dalam skala Exabyte. Meskipun tidak ada sumber resmi yang menyebutkan kapasitas data center Google, namun beberapa sumber terpercaya menyebutkan bahwa total kapasitas data tersebut mencapai 10-15 Exabyte, bahkan lebih besar.
Bahkan, salah satu fasilitas data center terbesar milik Google di Council Bluffs, Iowa, Amerika Serikat yang memiliki luas lahan mencapai 269.000 meter persegi disebut memiliki kapasitas data mencapai 0.5 Exabyte. Data center di Bluffs ini hanya salah satunya. Menurut laman datacentermap, ada 66 data center lain milik Google yang memiliki kapasitas data dengan skala serupa.
Baca Juga: 5 Perbedaan Utama Data Center vs Server, Pemula Wajib Tahu!
Teknologi dalam Kapasitas Besar Data Center Google
Kapasitas data center Google yang besar membuatnya membutuhkan teknologi dan penanganan profesional guna memastikan operasinya tetap efisien, aman, dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa teknologi dan pendekatan yang Google gunakan dalam mengelola data center mereka.
1. Hyperscale Architecture
Google membangun data center dengan desain hyperscale, atau fasilitas besar yang bisa menangani beban komputasi dan penyimpanan data dalam jumlah besar. Selain itu, berkat infrastruktur yang modular, mereka bisa menambah kapasitas penyimpanan data tanpa harus menghentikan operasi.
2. Sistem Cooling Canggih
Google menggunakan beberapa sistem pendinginan canggih untuk menjaga kestabilan suhu di data center mereka, yang meliputi:
- Free Cooling: Google memanfaatkan udara luar yang dingin untuk mendinginkan server mereka. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa kebanyakan pusat data mereka dibangun di lokasi yang memiliki iklim dingin.
- Evaporative Cooling: Sistem pendinginan dengan menguapkan air untuk mendinginkan udara. Sistem ini jauh lebih efisien dari penggunaan AC konvensional.
- Liquid Cooling: Untuk server dengan penggunaan daya sangat tinggi, Google menggunakan sistem pendinginan cair, yaitu dengan mengalirkan cairan pendingin ke komponen dengan panas tinggi.
- Teknologi AI untuk pendinginan: Google juga menggunakan teknologi AI dari DeepMind untuk memprediksi dan mengoptimalkan kebutuhan pendingin pada pusat data mereka.
Baca Juga: Jenis Sistem Pendingin Data Center dan Cara Pemeliharaannya
3. Manajemen Daya yang Efisien
Hingga hari ini, Google sudah berinvestasi besar dalam desain sistem kelistrikan guna membuatnya sangat efisien, mulai dari jalur transmisi hingga power supply di setiap server. Selain itu, Google juga menyediakan UPS dan baterai cadangan yang dirancang khusus untuk efisiensi daya.
4. Teknologi Penyimpanan Terdistribusi
Google menggunakan sistem seperti Bigtable yang memiliki kemampuan untuk menyimpan data dalam skala Exabyte. Sistem ini juga bisa beroperasi dalam cluster server besar. Selain itu, data akan tersimpan secara redundant, tersebar, dan selalu diperkuat agar tidak mudah hilang saat terjadi kegagalan perangkat.
Baca Juga: Penggunaan Data Center Raised Floor dalam Infrastruktur IT
Solusi Praktis Data Center untuk Keperluan Bisnis
Singkatnya, besar kapasitas data center Google belum diumumkan secara resmi. Namun, beberapa sumber kredibel menyebutkan bahwa total kapasitas data center tersebut mencapai 10-15 Exabyte. Selain itu, Google sendiri konon memiliki jumlah data center yang jumlahnya mencapai 67 yang tersebar di 16 negara.
Membangun pusat data sendiri pada dasarnya bukan task sederhana. Dibutuhkan teknologi dan dukungan teknis profesional dalam pengelolaan data center. Ketimbang membangun data center sendiri, RackH bisa menjadi solusi yang lebih praktis untuk infrastruktur IT bisnis Anda.
Melalui layanan colocation server, kami menyediakan fasilitas terbaik untuk mendukung infrastruktur IT bisnis Anda agar bisa beroperasi lebih optimal, mulai dari rak server, konektivitas internet cepat, sistem cooling, dukungan teknis 24/7, hingga uptime terjamin.
Dengan kata lain, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membangun data center sendiri. Cukup pasang infrastruktur IT bisnis Anda di data center RackH dan nikmati infrastruktur andal, dukungan teknis profesional, serta biaya operasional yang lebih efisien.