Apa Itu HDD: Cara Kerja, Kelebihan, dan Kekurangannya

Siapa sangka, teknologi penyimpanan yang pertama kali dikenalkan IBM pada 1956 masih bertahan hingga 2025. Hard disk drive (HDD) terus beradaptasi di tengah gempuran inovasi baru. Bagi yang penasaran apa itu HDD, perangkat ini punya sejarah panjang sebagai penyimpanan data berbiaya rendah dan berkapasitas besar.

Penasaran kenapa hard disk drive belum benar-benar tergantikan? Yuk, lanjut baca untuk tahu sejarahnya, cara kerjanya, dan peran pentingnya saat ini.

Key takeaways

  • Hard disk drive tetap relevan karena kapasitas besar dan biaya rendah.
  • HDD bekerja lewat piringan berputar dan head yang membaca data secara magnetik.
  • Perangkat keras ini unggul di daya tahan, harga, dan kapasitas, namun kalah cepat dari SSD.
  • Walau begitu, hard disk drive masih jadi pilihan utama di server, khususnya Dedicated Server, untuk kebutuhan penyimpanan besar.

Apa itu HDD?

Hard disk drive atau HDD adalah perangkat keras yang berguna untuk menyimpan data, umumnya memiliki bentuk kotak yang terbuat dari logam berisi piringan cakram. Pada bagian atas cakram, jarum pemindai akan membaca dan menulis data layaknya kepala kaset, tapi dalam skala yang jauh lebih presisi dan digital.

Hard disk drive dapat menampung berbagai macam data, mulai dari sistem operasi hingga file harian. Meski teknologi dan perangkat baru terus bermunculan, hard disk drive tetap menjadi salah satu hardware andalan untuk penyimpanan berskala besar, termasuk pada server.

Sejarah hard disk drive bermula pada tahun 1956 ketika IBM memperkenalkan RAMAC. Bentuknya besar dan berat, butuh satu ruangan khusus untuk beroperasi. Kapasitasnya hanya sekitar 5 MB, yang hanya cukup untuk beberapa dokumen. Namun, terobosan ini membuka jalan bagi lahirnya sistem penyimpanan modern yang kita kenal sekarang.

Seiring waktu, hard disk drive mengalami banyak perubahan. Ukurannya makin ringkas, kapasitas makin tinggi, dan penggunaannya meluas ke berbagai perangkat. Dari komputer pribadi hingga server besar, hard disk drive tetap mengambil peran penting dalam menyimpan data di era digital.

Baca Juga: Apa Itu SSD? Penjelasan Beserta 4 Fungsi dan Manfaatnya

Cara Kerja HDD

Pada bagian dalam hard disk drive, terdapat satu atau beberapa piringan logam (platter) yang berputar sangat cepat. Saat komputer menyimpan atau membuka data, jarum pemindai bernama head akan bergerak di atas permukaan piringan, membaca atau menulis data dalam bentuk magnetik.

Alih-alih menyentuh langsung, head melayang tipis pada atas piringan untuk mengambil data yang tersimpan dalam pola magnetik. Mekanisme ini mengingatkan pada sistem audio klasik, namun dengan akurasi dan kecepatan yang jauh lebih tinggi.

Semua komponen ini terbungkus dalam satu unit yang tertutup rapat. Motor kecil dan sistem elektronik internal berperan untuk mengendalikan putaran piringan dan pergerakan head, sehingga proses baca-tulis data bisa berlangsung dalam hitungan milidetik.

Baca Juga: Cara Memindahkan OS ke SSD, Panduan untuk Pemula!

Kelebihan dan Kekurangan HDD

Dari penjelasan di atas, tentu Anda sudah memahami HDD itu apa, bukan? Perangkat penyimpanan ini memiliki keunggulan yang membuatnya belum tergantikan. Meski begitu, kelemahan juga ada bersamanya.

1. Kelebihan HDD

Jika Anda membandingkan dengan jenis penyimpanan lain, apa itu HDD masih menawarkan beberapa keunggulan yang membuatnya layak untuk Anda pertimbangkan, terutama untuk kebutuhan tertentu. Berikut ini di antaranya.

  • Harga lebih terjangkau daripada SSD dengan kapasitas setara.
  • Kapasitas penyimpanan besar, di mana tersedia hingga puluhan terabyte.
  • Anda bisa menemukannya dengan di pasaran, baik versi internal maupun eksternal.
  • Umur pakai panjang tanpa batasan siklus tulis seperti SSD.
  • Termasuk penyimpanan non-volatile, sehingga data tetap tersimpan meski listrik mati.

2. Kekurangan HDD

Meskipun masih banyak yang memakainya, apa itu HDD bukan tanpa celah. Terdapat sejumlah poin minus dari teknologi ini, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Ketimbang teknologi penyimpanan masa kini, proses baca-tulisnya cenderung lebih lambat dan kurang efisien.
  • Ukuran fisik lebih besar karena komponen mekanis pada bagian dalamnya.
  • Boros daya akibat kebutuhan rotasi piringan dan gerakan head.
  • Rentan menghasilkan suara bising serta getaran saat beroperasi.
  • Risiko kerusakan lebih tinggi karena ada bagian bergerak yang sensitif.

Baca Juga: Mengenal Storage: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Apakah HDD Masih Sesuai Kebutuhan Anda?

Apa itu HDD sejatinya masih banyak digunakan dalam sistem yang memerlukan kapasitas besar dan biaya efisien. Tak terkecuali pada infrastruktur server yang menampung data dalam jumlah besar secara terus-menerus.

Untuk kebutuhan semacam ini, Dedicated Server dari RackH bisa menjadi pilihan strategis. Dengan performa tinggi, lokasi data center terbaik di Indonesia dan Singapura, serta fleksibilitas konfigurasi, RackH membantu Anda menjaga kelancaran operasional tanpa harus mengorbankan anggaran maupun keamanan data.