Rincian Lengkap Biaya Pembangunan Data Center di Indonesia

Biaya pembangunan data center memang sama sekali tidak murah. Tidak heran jika Indonesia hanya memiliki 142 data center yang tersebar di 24 kota. Sebanyak 85 di antaranya berada di Jakarta, sementara sebagian lainnya tersebar di sejumlah kota.

Banyak orang masih bertanya-tanya, sebenarnya berapa anggaran yang dibutuhkan untuk memulai pembangunan data center dari awal? Dalam artikel ini, kita akan membedah satu per satu komponen biayanya secara lengkap.

Key takeaways

  • Biaya pembangunan data center bisa mencapai ratusan juta rupiah, belum termasuk biaya operasional bulanan seperti gaji tim IT, listrik, dan internet.
  • Membangun data center sendiri tidak cocok untuk semua perusahaan, terutama yang belum punya sumber daya teknis dan finansial yang kuat.
  • Gunakan Colocation Server dari RackH, solusi aman, efisien, dan tanpa repot bangun sendiri.

Biaya Pembangunan Data Center

Biaya awal yang perlu Anda siapkan sangat besar. Misalnya, pembangunan sistem informasi bisa menelan biaya sekitar Rp100.000.000,00. Untuk membangun gedung tempat pusat data, perusahaan bisa menghabiskan sekitar Rp250.000.000,00.

Tambahan lainnya adalah biaya pembelian perangkat keras dan perangkat pendukung seperti server, pendingin ruangan, dan sistem keamanan, yang bisa memakan biaya hingga Rp130.000.000,00.

Tentu saja, itu baru biaya awal. Setelah pembangunan pusat data, perusahaan harus siap dengan biaya operasional bulanan. Salah satunya adalah gaji tim IT yang bekerja penuh waktu.

Jika membutuhkan tiga tenaga ahli, maka biayanya bisa mencapai Rp15.000.000,00 per bulan. Belum lagi biaya listrik sebesar Rp2.000.000,00 dan internet sekitar Rp3.000.000,00 per bulan untuk menjaga koneksi tetap stabil dan cepat.

Selain itu, perusahaan juga harus menyediakan infrastruktur pendukung, seperti sistem backup listrik, disaster recovery, pengatur suhu, serta sistem keamanan yang sesuai standar ISO 27001. Tanpa semua itu, data akan berisiko hilang atau rusak jika terjadi gangguan seperti kebakaran, bencana alam, atau serangan siber.

Baca Juga : Memahami Kapan Diperlukan VPS Hosting​ untuk Website

Apakah Perusahaan Harus Mempersiapkan Biaya Proyek Bangun Data Center?

Jawabannya adalah tergantung pada kebutuhan dan skala perusahaan Anda. Perusahaan besar, seperti DCI Indonesia, memiliki sumber daya untuk membangun dan memperluas pusat data sendiri.

Mereka bahkan menganggarkan biaya pembangunan data center hingga Rp1 triliun pada tahun 2024 untuk ekspansi data center, karena kebutuhan hyperscale di Indonesia terus meningkat. Namun, bagaimana jika perusahaan Anda masih berkembang?

Di sinilah pertimbangan harus lebih matang. Membangun data center sendiri jelas mahal dan berisiko tinggi jika Anda tidak mengelolanya dengan baik. Tanpa tim teknis yang andal dan infrastruktur yang memadai, bisa-bisa investasi besar malah menjadi beban. Alternatif yang lebih bijak dan hemat adalah menggunakan layanan colocation.

Dengan colocation, perusahaan cukup menyewa space dan infrastruktur dari penyedia terpercaya, tanpa harus pusing membangun sendiri. Anda tinggal membawa server, lalu penempatannya berada pada pusat data profesional yang sudah lengkap dengan keamanan, backup, dan dukungan teknis.

Baca Juga : Jenis-Jenis DNS Server Terbaik dan Cara Kerjanya

Haruskah Membangun Data Center Sendiri?

Jika perusahaan Anda belum siap secara finansial maupun teknis, jawabannya adalah tidak harus. Solusi paling efisien agar Anda tidak banyak mengeluarkan biaya pembangunan data center adalah menggunakan layanan Colocation Server dari RackH.

RackH adalah provider hosting pertama di Indonesia yang menawarkan layanan server management dengan dukungan teknis 24 jam langsung pada lokasi data center. Dengan Colocation Server dari Rackh, Anda bisa tenang karena keamanan dan kerahasiaan data terjaga ketat oleh staf teknis berpengalaman dan terpercaya.

RackH memiliki empat target utama demi kepuasan Anda, yaitu respon cepat, stabilitas sistem, keamanan maksimal, dan dukungan 24 jam. Anda bisa memilih lokasi penempatan server pada area strategis seperti Cyber, IDC 3D, hingga APJII, dengan biaya sewa yang mulai dari Rp700.000,00-an per bulan.Singkatnya, biaya pembangunan data center sendiri butuh modal besar serta tim teknis yang benar-benar andal. Jika belum siap, lebih baik gunakan Colocation Server dari RackH yang menjadi solusi efisien, aman, dan ada dukungan layanan terbaik selama 24 jam.