Cara Memindahkan OS ke SSD, Panduan untuk Pemula!

Memindahkan sistem operasi dari HDD (Hard Disk Drive) ke SSD (Solid State Drive) adalah langkah paling efektif agar bisa meningkatkan performa komputer. SSD sendiri menawarkan performa lebih andal, baik ketika membaca atau menulis data daripada HDD. Cara memindahkan OS ke SSD bisa Anda lakukan dengan mudah.

Dalam prosesnya, Anda bahkan tanpa perlu melalui proses instal ulang. Nantinya, lewat migrasi sistem operasi ke SSD, maka booting dan multitasking akan lebih cepat. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini!.

Key Takeaways:

  • SSD memiliki kecepatan baca-tulis jauh lebih baik daripada HDD.
  • Sebelum memindah OS ke SSD, pastikan Anda sudah melakukan backup terlebih dahulu.
  • Ketika sudah migrasi, pastikan SSD Anda setting sebagai drive boot utama.

Bagaimana Cara Memindahkan OS ke SSD?

Sebelum memulai memindahkan sistem operasi, Anda perlu persiapan dan memastikan langkah-langkah yang akan Anda lakukan sesuai. Dengan begitu, proses pemindahan OS berlangsung aman dan efisien. Berikut langkahnya.

1. Persiapan Sebelum Migrasi OS

  • Pasang dan inisialisasi SSD: Anda harus menyambungkan SSD ke desktop dengan menggunakan sambungan SATA atau ke laptop melalui sambungan USB-to-SATA. Lalu, inisialisasi ke GPT atau MBR sesuai kebutuhan UEFI atau BIOS.
  • Bersihkan file sistem: Hapus seluruh file sampah atau file yang tidak terpakai pada drive C sehingga hasil kloning akan jauh lebih ringan.
  • Backup data penting: Gunakan tool backup Windows atau Anda bisa menyalin ke drive eksternal secara manual. Langkah tersebut berguna untuk menghindarkan Anda dari kehilangan data ketika terjadi kegagalan saat proses migrasi.

2. Metode Migrasi OS

Sebenarnya, cara memindahkan OS HDD ke SSD bisa dengan beberapa cara seperti berikut.

Cloning via Software:

  • Anda bisa menggunakan aplikasi seperti EaseUS Partition Master untuk melakukan migrasi OS ke SSD.
  • Pilih opsi Migrate OS yang ada di menu Clone.
  • Silakan tentukan SSD tujuan, lalu lakukan konfirmasi sebelum Anda menghapus data lama dan proses pun akan dimulai.
  • Ketika sudah selesai, pilih untuk otomatis melakukan pengaturan booting dari SSD.

Alternatif lain dan gratis: 

Anda bisa menggunakan aplikasi DiskGenius Free Edition. Aplikasi ini sudah menyertakan fitur System Migration, otomatis konfigurasi boot, dan mendukung format MBR/GPT.

Baca Juga : Cara Mudah Migrasi Server ke Cloud dan Alasan Melakukannya

Image Backup + Restore:

  • Buat sistem image dengan menggunakan Control panel – Backup & Restore
  • Boot dari USB installer Windows, lalu pilih Repair – System Image Recovery. Arahkan menuju image tersebut untuk kemudian restore ke SSD.

Instal Ulang:

Jika ingin melakukan instal ulang, metode ini cocok Anda gunakan ketika ingin “clean install”:

  • Buat media USB Windows
  • Pasang SSD
  • Atur boot priority
  • Instal ulang OS

3. Booting dari SSD

  • Restart lalu masuk ke BIOS/UEFI.
  • Atur SSD sebagai boot first.
  • Simpan dan restart. Sekarang, Windows akan boot dari SSD dan HDD bisa Anda format untuk Anda jadikan sebagai penyimpanan tambahan.

Baca Juga : Apa Itu SSD? Penjelasan Beserta 4 Fungsi dan Manfaatnya

Sudah Paham Cara Memindahkan OS ke SSD?

Dengan mengikuti tutorial di atas, Anda bisa memindahkan sistem operasi ke SSD secara cepat, aman, dan bahkan tidak perlu repot instal ulang. Ketika migrasi dan optimasi sudah selesai, Anda bisa merasakan peningkatan yang drastis dalam hal kecepatan respons sistem. 

Berbicara tentang penyimpanan, keamanan, dan kecepatan, artikel ini juga merekomendasikan web hosting yang aman, profesional, dan tentunya terpercaya. Web hosting Rackh sudah terbukti menjadi layanan Managed Server paling bisa diandalkan di Indonesia. Dengan mempercayakan manajemen penyimpanan dan website ke Rakch, Anda akan mendapatkan jaminan server 24/7. Bersama Rackh, server Anda akan selalu aman dan terkendali. Yuk, mulai berlangganan!